Patut Dicontoh, Mondial School Batam Tidak Tugaskan Anak SD Buat PR


Sudah menjadi fenomena di dunia pendidikan saat ini, bahwasanya banyak tugas yang diberikan guru kepada murid pada akhirnya dikerjakan oleh orangtua mereka. Tetapi hal ini tidak terjadi di SD Mondial School Batam yang tidak memberikan PR pada anak didinya.

        Sebagai salah satu sekolah favorit di Batam, Mondial School memang dikenal sebagai salah satu tempat belajar yang enjoy bagi siswa. Walaupun mereka pulang hingga pukul 15.30 WIB, tetapi karena anak tidak ditugaskan buat PR, maka anak akan enjoy di rumah dan bisa dimanfaatkan untuk bermain karena mereka masih anak-anak.

        “Kami disini tidak menugaskan anak membuat PR untuk dikerjakan di rumah. Jadi anak pulang tanpa dibebani PR. Kita berusaha agar orangtua tidak stress karena harus membantu anaknya membuat PR di rumah. Padahal orangtua juga sudah dibebani pekerjaan di kantor mereka,” ujar Kepala SD Mondial, Elviera, MPd saat diwawancarai pihak BAP-SM Jambi dalam Kunkernya kemarin.
        Dikatakan Elviera, PR memang ditugas kepada siswanya tetapi mengerjakannya di sekolah dan bukan di rumah. Dimana sebelum pulang sekolah anak didik mereka diberikan waktu 40 menit untuk mengerjakan PR mereka di sekolah.
        “Jadi aktivitas KBM berakhir pukul 14.40 WIB. Disisa waktu sebelum waktu pulang pukul 15.30 WIB, siswa mengerjakan PR mereka di sekolah dibantu wali kelas mereka masing,” bebernya.

        Selain membebaskan anak didiknya tidak mengerjakan PR di rumah, siswa juga tidak membawa buku pelajaran mereka ke rumah dan semua buku ditinggal di sekolah. “Mereka akan membawa buku sebelum ujian dilaksanakan,” jelasnya.

Sumber : BAN-SM Jambi
Meskipun PR (Pekerjaan Rumah) bertujuan membantu anak untuk lebih memahami pelajaran, terlalu banyak PR berdampak negatif bagi perkembangan anak. Apalagi anak tersebut masih dibangku SD dan belum saatnya mereka dibebani PR yang banyak.

Mengapa?Banyaknya PR dari sekolah membuat anak kehilangan waktunya menjadi anak-anak karena terlalu sibuk. PR pada umumnya berupa tugas tertulis membuat anak mendapat PR sebagai rutinitas membosankan, belajar menjadi momok baginya.

Apalagi jika sebagian besar waktunya di rumah habis untuk mengerjakan PR, anak tidak mendapati waktu cukup untuk berkomunikasi dengan orangtua.
Bahkan Departemen Pendidikan Amerika merekomendasikan waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan PR sekitar 10  menit untuk setiap tingkatan sekolah

Subscribe to receive free email updates: