Belajar Sudut dan Ruang dengan “Sate Kentang”

@image: usaid prioritas

Sisa panen kentang yang tidak dimanfaatkan lagi, setelah dijual pada pembeli dimanfaatkan Yeni Satriani SPd guru SDN Pondok Gajah, Kabupaten Bener Meriah sebagai media pembelajaran. “Siswasiswa di sini sudah terbiasa melihat dan bermain dengan sisa kentang kecil. Saya pikir hasil pertanian tersebut sebaiknya dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika,” cerita Ibu  Yeni.

Dia membuat kerangka bangun ruang persegi empat dengan memanfaatkan 12 buah tusuk sate atau ranting kayu yang lurus dan delapan buah kentang. ”Kita dapat menggunakannya untuk membentuk dan memperkenalkan kerangka serta rusuk bangun ruang kepada siswa,” urainya.

Cara membuatnya yaitu, membentuk alas segi empat dengan menyusun empat buah tusuk sate yang ditusukkan pada empat kentang. Untuk masing-masing dua segi empat (gambar 1). Selanjutnya tusukkan lagi empat tusuk sate pada empat kentang sehingga posisi tusuk sate tegak (gambar 2). Kemudian, tusukkan kembali kentang di bagian atas tusuk sate (gambar 3) dan gabungkan kembali dengan tusuk sate (gambar 4) sehingga menjadi bangun ruang balok. 

Dengan menggunakan contoh ini, siswa dapat diajak mengukur sudut, panjang dan luas bangun tersebut. Sate kentang juga dapat dimanfaatkan untuk membentuk kerangka bangun ruang lainnya.

Pembelajaran mengunakan media tersebut membuat siswa cepat mengerti konsep sudut dan ruang, dan mudah menghitungnya. “Bentuk Pola Persegi  dapat memperlihatkan dan menghitung jumlah rusuk, jumlah sudut serta menghitungnya. Mereka bekerja dan belajar dengan gembira,” katanya lagi.

sumber : USAID PRIORITAS

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Belajar Sudut dan Ruang dengan “Sate Kentang”"

Posting Komentar