Sulap Limbah PLN Jadi Fasilitas Program Membaca

@usaid prioritas

Semangat mengembangkan minat baca siswa terus digelorakan SDN Ngoto Bantul Yogyakarta. Setelah menerima pelatihan dan pendampingan dari dosen UNY yang bekerjasama dengan USAID PRIORITAS, mereka mengaktifkan peran serta masyarakat untuk menggalakkan budaya baca. Hasil pendekatan dengan mengaktifkan peran serta masyarakat adalah menggandeng perusahaan listrik negara (PLN) yang memiliki kayu sampah bekas rol kabel.

Kayu bekas rol kabel digunakan sebagai meja baca. “Puji syukur permintaan kami ke PLN direspon positif. Begitu kayu bekas datang, paguyuban sekolah segera memolesnya menjadi meja untuk taman baca di depan kelas,” kata Ketua Komite Sekolah Nur Hadi Prayono.

Meja ini diletakkan di depan kelas, di bawah pohon dan di antara tanaman sehingga menjadi taman baca yang nyaman. Meja dilengkapi kursi-kursi kecil dari kayu bekas. Supaya tidak cepat rusak, bagian atas meja dilapisi plastik agar tahan air hujan dan sinar matahari.

Taman baca ini melengkapi 'warung ilmu' yang ada di depan setiap kelas. “Biasanya mereka bingung membaca di mana. Setelah mengambil buku di warung ilmu, mereka membaca di kelas atau di lantai. Tempat ini nyamanuntuk membaca,” kata Kepala SDN Ngoto Ibu Sutinem.

Taman baca tersebut memberi semangat baru bagi siswa untuk membaca. Ketika bel istirahat berbunyi, mereka segera mengambil buku dan menempati kursi di depan meja. Ada yang membaca bersama dan ada yang membaca sendiri. Suasana menjadi akrab dan kental sekali budaya bacanya. Hal ini terjadi di waktu-waktu istirahat, jam-jam santai, dan waktu khusus membaca. Kadang orangtua yang menunggu siswa juga memanfaatkannya  untuk membaca buku dari 'warung ilmu'.

“Kami terus berupaya menggiatkan budaya baca. Selain di kelas, di waktuwaktu istirahat kami juga membuat jam wajib membaca serta meminta siswa untuk membuat rangkuman dari buku yang telah mereka baca. Kami juga mendapatkan bantuan buku sumbangan berbagai lembaga dan juga dari relasi/teman,” aku kepala sekolah bersahaja ini.

Intan Maharani Putri, siswa kelas VI SD Ngoto, merasa nyaman dan bersemangat dengan bertambahnya fasilitas membaca. “Semoga taman baca dan buku-bukunya tambah banyak,” harapnya.

sumber : USAID PRIORITAS

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sulap Limbah PLN Jadi Fasilitas Program Membaca"

Posting Komentar