Ajarkan Anak Memilih Jajanan di Sekolah


Belum lama ini ditemukan jajanan anak "Kotak Kado" berisi susu yang dimasukkan ke dalam wadah seperti kondom. Jajanan ini pun ramai dibicarakan di media sosial. Apalagi, jajanan "Kotak Kado" diketahui tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Haruskah orangtua melarang anaknya jajan?

Menurut dokter spesialis gizi klinik FKUI Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS.  Sp.GK, jajanan memang bagian dari kebutuhan makan anak untuk pemenuhan kalori. Kebutuhan kalori bisa dipenuhi dari makanan utama ataupun dari snack.

Biasanya, ketika sekolah, anak tidak bisa sepenuhnya mengandalkan makanan dari rumah, sehingga mereka jajan camilan untuk memenuhi kebutuhan kalorinya.

“Untuk makan siang, anak-anak mungkin bawa bekal dari rumah. Tapi, untuk camilan, seringkali anak jajan di sekolah. Apalagi, kalau sekolahnya dari pagi sampai sore. Kebutuhan kalori setiap anak kan berbeda, tergantung dari usia, berat badan, dan aktivitasnya. Jadi, ya tidak apa-apa jajan di sekolah,” ujar dr. Fiastuti.

Meski begitu, dr. Fiastuti menegaskan pentingnya memilih jajanan anak. Orangtua harus tahu makanan apa saja yang dijual, baik di dalam kantin sekolah maupun di sekitar lingkungan sekolah.

Sehingga, orangtua bisa mengarahkan anak, makanan apa saja yang sehat dikonsumsi dan yang tidak.

“Ajarkan anak memilih makanan. Sesuaikan dengan kebutuhan kalorinya, misalnya untuk anak kurus atau normal bisa pilih makanan padat kalori, seperti lontong isi atau makaroni schootel. Selain itu pilih yang bersih dan tidak mengandung zat berbahaya seperti pewarna. Bahkan, jika anak sudah cukup besar, bisa diajarkan untuk membaca bahan makanan yang tercantum di kemasan,” jelasnya.

Dr. Fiastuti menambahkan, jika sejak kecil anak sudah dibiasakan mengonsumsi makanan sehat di rumah, anak tak mudah tergoda untuk membeli jajanan yang aneh-aneh.

“Kalau anak selalu dibiasakan minum air putih atau jus buah murni di rumah, di sekolah pun mereka akan memilih minum air putih ketimbang minum sirup berwarna ngejreng.”

Terpenting, jadikan waktu makan anak di rumah sebagai momen edukasi, dengan selalu menyajikan makanan bergizi sesuai kebutuhan kalori setiap anggota keluarga, mulai dari protein, sayur-sayuran, dan buah. Harapannya, pola makan sehat ini akan menjadi bagian hidup anak hingga dewasa.

sumber : kompas.com

Subscribe to receive free email updates: