Kulit Singkong Jadi Bekal Siswa SMA PGRI 2 Kayen Pati Hadapi Ilmuan dari Seluruh Dunia
@foto : koranmuria.com |
Siswa SMA PGRI 2 Kayen, Kabupaten Pati, kembali menorehkan prestasi. Dua siswanya, Rafi Jaya Sutrisno dan Suprihatin berhasil menyabet juara di bidang Fisika dari seluruh Indonesia dalam kompetisi Indonesia Science Project Olympiad (ISPO).
Dua siswa itu, berhasil mengalahkan 3.000 karya, melalui karya mereka yang memanfaatkan kulit singkong dan serat batang pisang. Dua bahan limbah itu oleh dua siswa ini diubah menjadi komposit. Komposit ini bisa menjadi pengganti besi dan menjadi bahan baku pembuatan badan pesawat dan mobil.
Karya ini mampu memikat hati para juri dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada (UGM), dan para pakar Fisika Indonesia lainnya.
Bahkan mereka juga akan mewakili Indonesia, pada ajang internasional di Georgia, Amerika Serikat. Kedua siswa ini, akan menggunakan karya berbahan dasar kulit singkong itu untuk bersaing dengan ilmuan muda dari seluruh dunia.
“Dari 3.000 karya berbagai bidang, mulai fisika, biologi, kimia, dan lingkungan, semuanya diseleksi hingga 70 karya. Siswa kami lolos seleksi bidang fisika, dan akhirnya bisa menyabet juara pertama,” ujar Kepala SMA PGRI 2 Kayen Surata kepada Koran Muria, Rabu (24/2/2016).
Ia mengatakan, temuan siswanya tersebut tergolong unik. Dari kulit singkong dan serat batang pisang, bisa disulap menjadi komposit sebagai bahan baku mobil dan pesawat menggantikan peran besi.
“Hasil temuannya sangat ulet, kuat, dan tahan api. Sangat cocok sebagai pengganti besi. Bahannya pun dari limbah sisa, yang sangat mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita,” katanya.
Karena itu, pihaknya berharap agar hasil temuan siswanya itu bisa menjadi solusi di tengah keterbatasan sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. “Semoga saja pemerintah bisa melirik temuan siswa kami sebagai bahan alternatif pengganti besi,” harapnya.
Dua Siswa Itu Digembleng Bahasa Asing di Kampung Inggris
Setelah berhasil menjuarai ISPO ini, kedua siswa itu akan menjadi duta dari Indonesia untuk berlaga di olimpiade internasional. Mereka akan terbang ke Georgia, dan bersaing dengan ilmuan-ilmuan muda lainnya dari berbagai negara.
“Kami belum tahu jadwal keberangkatan ke Georgia. Kita masih menunggu informasi dari panitia ISPO. Sembari menunggu, kami siapkan murid-murid untuk mempertajam bahasa Inggris,” terangnya.
Rencananya, Rafi dan Prihatin akan mempertajam bahasa asing di Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur selama tiga pekan. Pasalnya, mereka akan bertemu dengan kompetitor lintas negara.
“Sebetulnya bahasa Inggrisnya sudah bagus, karena saat presentasi di ISPO juga menggunakan bahasa Inggris. Namun, bahasanya akan terus dilatih, karena nantinya bersaing dengan pelajar dari berbagai negara. Belum lagi, jurinya berasal dari pakar internasional,” imbuhnya.
Ia berharap agar kedua muridnya nanti bisa membawa nama harum nama Indonesia dengan menggondol juara. Selain karyanya dikenal dunia, kedua siswa SMA PGRI 2 Kayen itu akan membuktikan bahwa pemuda Indonesia punya karya yang laik disuguhkan di panggung internasional.
Sumber : koranmuria.com